BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bisnis Retail merupakan keseluruhan
aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada
masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu
sebagai pribadi maupun keluarga. Keberhasilan dalam pasar Retail yang
kompetitif, pelaku Retail harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan
harga, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap
pelaku Retail terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan
dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya pelaku Retail
menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan
berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai
produk, secara keseluruhan pengelola bisnis Retail membutuhkan
implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan,
pemasaran, sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku Retail dapat
memahami secara penuh tentang lingkup bisnis Retailnya, cara strategi
pengembangannya dan Memanajemen bisnisnya.
Industri Retail semakin berubah
seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta
kebutuhan konsumen. Siap atau tidak, Retail di Indonesia akan menghadapi
persaingan yang demikian sengit. Apalagi dengan semakin maraknya Retail asing
di Indonesia yang punya kekuatan merek dan dana yang “tak terbatas”. Oleh
karenanya Retail di Indonesia perlu mewaspadai atau memahami berbagai tren yang
akan terjadi pada dunia Retail di masa depan. Berikut adalah 10 hal yang bisa
menentukan masa depan Retail.
Bisnis ritel makin populer
belakangan ini. Namun, dengan dibukanya keran perdagangan bebas dengan Cina,
pasar ritel lokal banyak yang gulung tikar. Bagaimana strategi yang efektif
dalam mengelola bisnis ritel sehingga tak tergerus oleh serbuan ritel asing?.
Bisnis ritel atau bisnis eceran
adalah bisnis yang menyalurkan barang maupun jasa kepada pengguna akhir. Segmen
bisnis ritel sangat luas, mulai dari segmen bawah hingga masyarakat kelas atas karena
produk yang ditawarkan pun sangat beragam. Akan tetapi, bisnis ritel ternyata
tak semudah yang dibayangkan. Dominasi merek terkenal dan modal yang tak
terbatas serta serbuan ritel asing dapat menjadi faktor sebuah bisnis ritel
tutup buku. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memelihara
bisnis ritel yang sudah berjalan.
Orang-orang
yang tertarik untuk memulai sebuah toko
ritel perlu memastikan bahwa mereka berada dalam posisi untuk
benar-benar membuat toko sukses. Hal ini terutama berlaku di zaman ekonomi
sulit ketika banyak perusahaan yang berjuang untuk tetap bertahan. Ada banyak
hal untuk mempertimbangkan untuk menentukan apakah suatu bisnis
akan dapat melakukannya dengan baik sekarang termasuk lokasi dan jenis usaha
ritel yang Anda tertarik untuk memulai. Namun, pertanyaan yang benar apakah
atau tidak bisnis Anda akan melakukannya dengan baik memiliki kurang untuk
melakukan dengan toko dan banyak lagi dengan Anda. Tanyakan pada diri Anda jika
Anda memiliki lima berikut harus-memiliki
kualitas untuk menjalankan sebuah toko ritel yang sukses. Jika Anda
melakukannya, Anda harus dapat membuat pekerjaan bisnis Anda terlepas dari
kesulitan ekonomi yang dihadapi ritel saat ini.
1.2 Tujuan
Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat
menjelaskan secara obyektif strategi pemasaran bisnis retail yang dilakukan di Tofuku, untuk memenangkan persaingan di pasar.
1.3 Manfaat
a.
Sebagai masukan
bagi manajemen bisnis retail yang dilakukan di Tofuku tentang pemilihan strategi marketing yang digunakan
dalam mempertahankan loyalitas pelanggan, sehingga dapat menentukan kebijakan
manajemen selanjutnya.
b.
Sebagai sebuah
kajian yang memperkaya pemikiran dan data mengenai bagaimana keberlangsungan
sebuah usaha jasa khususnya pada bisnis retail dengan tantangan-tantangan yang mereka hadapi, dalam
hal pemasaran.
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN EMPIRIS
2.1 Strategi Bersaing Untuk Setiap Posisi Bisnis
Pada saat
sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu
perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi
juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama.
Perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih
dahulu malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath)
yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya.
Strategi Untuk Setiap Posisi Bisnis Posisi
|
Reaktif
|
Proaktif
|
LEADER
|
- Balas
-
Persaingan harga
|
-
Pengembangan pasar
-
Penelitian dan pengembanga
|
CHALLENGER
|
-
Follow the leader
-
Me too
|
- Menantang
-
Menyerang
-
Pengembangan produk baru
|
FOLLOWER
|
- Status Quo
- Me too
|
- Cari pasar baru
-
Cari segmen pasar baru
-
Market niche
|
Strategi
bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar.
Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu, yang jelas tidak bisa
dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan sekala besar saja tidaklah
cukup, karena ada beberapa strategi bagi perusahaan besar yang mampu menjamin
keberhasilannya, akan tatapi ada juga strategi yang dapat merugikan dirinya
sendiri. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa
perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu rnenghasilkan tingkat
keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan
besar.
Sehubungan
dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok usaha,
yaitu:
1.
Market Leader menguasai 40%
pasar
2.
Market Challanger menguasai
30% pasar
3.
Market Follower menguasai 20%
pasar
4.
Market Nicher menguasai 10%
pasar
Market Leader
Perusahaan
seperti ini rnemegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya
perusahaan-perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal
perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan
intensitas promosi. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing.
Ia merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru, atau dijauhi. Kehidupan
pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah, terkecuali bila perusahaan itu memang memiliki
promosi resmi. Perusahaan tersebut senantiasa mempertinggi kewaspadaannya sebab
para pesaingnya selalu mencari dan mencoba memanfaatkan kelemahannya, meski
sekecil apapun. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap menjadi nomor satu,
oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan seperti ini bjasanya mengembangkan
strategi:
a.
Mengembangkan pasar
keseluruhan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
o Mencari konsumen baru dengan cara strategi penerobosan pasar,
strategi pasar baru, dan strategi
perluasan geografis
o Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu produk
o Meyakinkan masyarakal konsumen agar menggunakan produk lebih
banyak pada setiap kesempatan.
b.
Melindungi bagian-bagian
pasar yang telah dikuasai. Sementara mencoba memperkuat pasar. Perusahaan yang
dominan tetap harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan
saingan-saingannya. Untuk itu yang harus dikerjakan oleh perusahaan pemimpin
dalam mempertahankan daerah kekuasaannya adalah inovasi (Pembaharuan ) yang
terus menerus.
c.
Meningkatkan bagian pasar.
Selain mencari konsumen baru pada pasar yang baru, perusahaan juga dapat
meningkatkan jumlah konsumen pada bagian pasar yang sudah dikuasai.
Market Challanger
Perusahaan
yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar bisa disebut
"runner up" atau "Penyusul". Mereka dapat menyerang Market
leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut bagian
pasar, perusahaan inilah yang disebut Market Challanger. Dan mereka yang
bersikap asal rnenerima tidak menggoncangkan pasar, disebut juga Market
Follower.
Beberapa strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh market
challanger :
a.
Menetapkan sasaran straregi
lawan.
Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah
menetapkan sasaran strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untuk itu
perusahaan harus melakukan analisis persaingan yang sistematis. Sasaran
strategis dari kebanyakan penantang pasar adalah: peningkatan bagian pasar
dengan harapan akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Pada dasarnya,
market challanger dapat memilih salah satu dari tiga jenis perusahaan yang
dapat diserang yaitu: pimpinan pasar, perusahaan-perusahaan yang sama besarnya
tetapi kurang berhasil serta kekurangan dana, dan perusahaan regional yang
lebih kecil.
b. Memilih strategi penyerangan.
Secara umum
ada lima strateg penyerangan yang dapat dipilih dan dilakukan market challanger
:
o Serangan Frontal. Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan
seluruh kekuatan yang dimiliki tepat berhadapan dengan lawan. Serangan ini lebih
bersifat menyerang kekuatan lawan ketimbang titik lemahnya. Dalam serangan
frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan, barga, dari lawannya, sehingga
apabila lawan tidak kuat maka akan kalah. Biasanya yang memakai strategi ini
adalah market challanger yang kuat.
o Serangan melambung. Prinsip pokok dart serangan modern adalah
Konsentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan .Market challanger berpura-pura
akan menyerang bagian yang kuat sehingga lawan mengerahkan seluruh kekuatan ke
bagian tersebut, tetapi serangan yang sesungguhnya akan diarahkan kebagian
kelemahannya. Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh market challanger
yaitu serangan geografis, yaitu serangan-serangan yang ditujukan pada
daerah-daerah pemasaran dimana pesaing tidak menanganinya dengan baik. Dan
kedua adalah serangan dengan menutup segmen pasar yang selama ini belum
dipenuhi oleh market leader.
o Serangan mengepung. Serangan ini merupakan usaha menembus daerah
pemasaran lawan, yaitu dengan mengadakan penyerangan secara besar-besaran
terhadap seluruh pasar lawan dan pada saat bersamaan perusahaan penantang
memasarkan segala apa saja yang dipasarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang
dimiliki oleh pesaing, sehingga tawaran perusahaan ini tidak mungkin ditolak
oleh konsumen.
o Serangan lintas. Strategi ini adalah strategi yang paling tidak
langsung, serta menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing.
Ada tiga pendekatan, yaitu: diversifikasi ke produk-produk yang tidak
berkaitan, diversifikasi kepasar geografis yang baru dan menciptakan produk
yang lebih baik.
o Serangan gerilya. Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan
yang kekurangan modal dengan menyerang pada berbagai wilayah lawan dengan
serangan kecil yang tiba-tiba dan terputus-putus. Tujuannya adalah untuk mengganggu
konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan dengan tindakan memotong harga
secara selektif, mengganggu persediaan, membajak eksekutif, kegiatan promosi
intensif dan berbagai tindakan ilegal lainnya.
Selain ke
lima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapat strategi yang lebih
spesitik lagi bagi market challanger yaitu:
1.
Strategi pemotongan harga
2.
Strategi produk yang lebih
murah
3.
Strategi produk prestise
4.
Strategi pengembang biakan
produk
5.
Strategi inovasi produk
6.
Strategi penyempurnaan jasa
pelayanan
7.
Strategi inovasi distribusi
8.
Strategi penekanan biaya
9.
Strategi promosi yang
intensif
Market Follower
Perusahaan
seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan meniru
produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan
sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau
keuangannya. Strategi umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower yaitu:
o Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan
pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.
o Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat
beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran
pasar.
o Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat
beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain
perusahaan berjalan dengan sendiri.
Market Nicher
Perusahaan
seperti ini, menyandang berbagai nama seperti; penggarap relung pasar,
spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Market
nicher menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan jenis
ini mencoba masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang aman dan
menguntungkan yang dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya
market micher adalah perusahaan yang mempunyai spesialisasi tertentu dan
keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran
pemasaran.
Didalam strategi
pemasaran perusahaan erat kaitannya dengan 3 kekuatan dasar utama yang meliputi
; Pelanggan (Cutomer), Perusahaan (Corporation) dan
Persaingan / Kompetisi (Competition). Pada konsep pemasaran yang strategis
selalu memfokuskan diri pada cara-cara ikut terjun dalam persaingan dimana
Perusahaan dapat secara efektif menempatkan diri terhadap pesaingnya. Dalam hal
ini, kemampuan memberikan nilai lebih pada pelanggan adalah kata kunci yang
dikembangkan dengan lebih optimal.
Bersama-sama, tiga
elemen dasar (perusahaan, kompetisi
dan pelanggan) membentuk interaksi terkait secara dinamis. Jika
apa yang diinginkan oleh pelanggan tidak cocok dengan kebutuhan perusahaan,
maka dalam kelangsungan jangka panjang masa depan perusahaan mungkin akan
dipertaruhkan. Positif matching dari kebutuhan dan tujuan pelanggan dan
perusahaan ini diperlukan untuk hubungan baik yang berkelanjutan.
Berdasarkan interaksi
lanjutan itu, maka pembentukan strategi pemasaran memerlukan 3 keputusan
sebagai berikut :
1. Dimana
berkompetisi (Where to compete)
Hal ini memerlukan definisi pasar yang
jelas (misalnya, bersaing di seluruh pasar atau dalam satu atau lebih segmen).
2. Bagaimana
berkompetisi (How to compete)
Hal ini memerlukan sebuah alat untuk
bersaing (misalnya, memperkenalkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan atau menciptakan posisi baru untuk produk yang sudah ada).
3. Kapan
untuk terjun dalam kompetisi (When to compete)
Keputusan ini sangat diperlukan guna
menentukan waktu memasuki pasar secara langsung (misalnya, menjadi yang pertama
di pasar atau menunggu sampai permintaan utama didirikan). Tentunya sumber daya
perusahaan menjadi landasan utama dalam membuat keputusan yang tepat.
Banyak hal yang dapat anda kembangkan
dalam meningkatkan strategi pemasaram perusahaan anda. Tentunya pemberdayaan
secara berkelanjutan atas seluruh aset perusahaan akan menambah kemampuan
perusahaan dalam bersaing dalam kompetisi.
2.2 Strategi Pemasaran Ritel terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
Strategi pemasaran
ritel adalah pemasaran yang mengacu kepada variabel, dimana pedagang eceran
dapat mengkombinasikan menjadi jalan alternatif sebagai suatu strategi
pemasaran untuk dapat menarik konsumen. Variabel tersebut umumnya meliputi
faktor seperti : variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga,
iklan, promosi, dan tata ruang, desain store, lokasi store dan merchanding
(Retail marketing management, 2003). Untuk menjaga kelangsungan hidup serta
kemajuan dan keunggulan dalam bisnis eceran yang semakin kompetitif, maka
pengelola bisnis tersebut harus berupaya menerapkan strategi berupa program
bauran penjualan eceran yang diharapkan memunculkan minat konsumen.
Komponen produk,
harga, tempat, dan promosi atau lebih dikenal dengan 4P (product, price, place,
and promotion) dengan menitikberatkan perhatian yang berbeda-beda pada keempat
variabel tersebut karena tergantung kepada sipembuat keputusan pemasarannya
untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang cenderung berubah-ubah yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan,
dimana konsep tersebut berlaku bagi bisnis eceran dengan penekanan pda faktor
yang berlainan (McCarthy, 1993)
Prinsip dasar pada ritel modern yang
terdiri dari 4 P:
a. Product
(Produk)
Produk menurut Kotler and Armstrong
(2001) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan,
dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima
dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut
dibandingkan dengan produk yang lain yang ada dipasar (Porter, 1996).
b. Price (Harga)
Strategi dalam penetapan harga bisa
dilakukan dengan beberapa cara, misalnya : Harga bundling, harga predatory,
harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar,
harga premium, harga psikologis, harga dinamis (Kotler and Armstrong, 2010).
Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh
sebuah perusahaan ritel yaitu konsumen, dirinya sendiri, dan pesaing.
§
Menurut Ma’ruf (2005) , impementasi
strategi harga antara lain : Penetapan harga secara tetap untuk periode waktu tertentu
dan harga yang ditetapkan secara variatif sesuai fluktuasi tingkat permintaan
konsumen.
§
Penetapan harga ganjil, seperti Rp. 99.000, Rp.
199.000, Rp. 749.000
§
Leader pricing, penetapan harga dimana profit
marginnya lebih rendah daripada tingkat yang biasa diraih bertujuan untuk
menarik konsumen yang lebih banyak.
§
Penetapan harga paket, yaitu harga yang didiskon
untuk penjualan lebih dari satu unit per itemnya.
§
Harga bertingkat, ini diberlakukan untuk produk
yang mempunyai banyak model dan harga yang beragam.
c. Promotion
(Promosi)
Menurut Philip Kotler (1997, p.153)
proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan
lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan
pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation)
dan publisitas(publicity), promosi penjualan (sales promotion),
dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari
rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh
perusahaan.
Menurut Schoell (1993, p.424), Tujuan
promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan.
d. Place (Lokasi)
Saluran pemasaran
adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses
menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikomsumsi (Kotler, 2002).
Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual sangat
berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari
tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar
lokasi produksi berada dipasar atau dekat dengan pasar.
Lokasi adalah
faktor terpenting dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai
akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya
yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama
dengan pramuniaga yang sama terampilnya dan mempunyai citra toko yang bagus.
Startegi pemasaran
yang baik juga harus didukung dengan kualitas pelayan yang baik. Menurut
Christopher H. Lovelock et.al (1996) menyatakan bahwa kualitas pelayanan
merupakan bentuk pelayanan yang harus disesuaikan dengan harapan dan kepuasan
konsumen didalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Salah satu cara
perusahaan untuk tetap dapat unggul bersaing dengan memberikan pelayanan dengan
kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. Harapan konsumen
dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut kemulut serta
promosi yang dilakukan kemudian dibandingkannya. Menurut Payne (2000) membentuk
model kualitas pelayanan yang menyoroti syarat-syarat utama memberikan kuliatas
pelayanan diantaranya adalah :
§
Kesenjangan antara harapan konsumen dengan
persepsi management
§
Kesenjangan antara persepsi management terhadap
harapan konsumen dengan spesifikasi terhadap kualitas pelayanan.
§
Kesenjangan antara spesifikasi kualitas
pelayanan dan penyampaian pelayanan.
§
Kesenjangan antara pelayanan yang dirasakan dan
pelayanan yang diharapkan.
Menurut Zeithaml and
Bitner (2003), kualitas pelayanan mencerminkan evaluasi persepsi konsumen
tentang elemen-elemen jasa (kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, dan
kualitas hasil), kemudian elemen-elemen jasa akan dievaluasi berdasarkan
dimensi kualitas pelayanan yang spesifik, antara lain : kehandalan, daya
tangkap, jaminan, kemudahan dalam melakukan hubungan, dan bukti langsung.
2.3 Strategi Manajemen Ritel
Kata
ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau
memecah sesuatu. Retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering
kali orang-orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi
retail (ritel) juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services)
ke rumah-rumah. Tidak semua ritel dilakukan ditoko.
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retail (ritel) adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retail (ritel) adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.
2.4 Trend Industri Ritel
Industri retail (ritel) berubah dengan cepat. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari 1). Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format ritel. 2). meningkatnya konsentrasi industri. 3). Globalisasi dan 4). Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen. Saat ini konsumen dapat membeli barang yang sama dari sejumlah retail (ritel) yang berbeda. Masing-masing format ritel menargetkan pangsa pasar yang berbeda dan yang semakin meningkat. Tiap jenis retail (ritel) menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa berlangganan pada retail (ritel) yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan yang berbeda.
Pada awalnya retail (ritel) adalah bisnis lokal. Saat ini, konsep ritel yang berhasil disebuah negara telah berkembang secara global. Mengapa beberapa konsep ritel dapat berkembang secara global dan sementara beberapa tidak bisa berkembang? biasanya tergantung pada apa yang dinamakan keunggulan bersaing (competitive advantage) di negara tersebut.
Industri retail (ritel) berubah dengan cepat. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari 1). Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format ritel. 2). meningkatnya konsentrasi industri. 3). Globalisasi dan 4). Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen. Saat ini konsumen dapat membeli barang yang sama dari sejumlah retail (ritel) yang berbeda. Masing-masing format ritel menargetkan pangsa pasar yang berbeda dan yang semakin meningkat. Tiap jenis retail (ritel) menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa berlangganan pada retail (ritel) yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan yang berbeda.
Pada awalnya retail (ritel) adalah bisnis lokal. Saat ini, konsep ritel yang berhasil disebuah negara telah berkembang secara global. Mengapa beberapa konsep ritel dapat berkembang secara global dan sementara beberapa tidak bisa berkembang? biasanya tergantung pada apa yang dinamakan keunggulan bersaing (competitive advantage) di negara tersebut.
2.5 Strategi Pemasaran Ritel (Retail)
Strategi pemasaran ritel (retail) meliputi (1). pemilihan segment target
pasar dan penentuan format ritel (retail) dan (2). pengembangan keunggulan
bersaing yang memungkinkan ritel (retail) untuk mengurangi tingkat kompetensi
yang dihadapi.
Ritel (retail) yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada
segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan pesaing.
Pasar ritel (retail) bukan merupakan tempat khusus dimana para pembeli dan
penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan kebutuhan-kebutuhan
yang sama (segmen pasar) dan sekelompok ritel (retail) yang menggunakan format
ritel (retail) yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Pasar sasaran dalam ritel (retail) sering kali ditetapkan berdasarkan
faktor demografis, geografis dan psikografis. Menetapkan pasar sasaran
merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran ritel (retail). Bauran ritel
(retail) atau disebut dengan retail mix adalah kombinasi elemen-elemen produk,
harga, lokasi, personalia, promosi dan presentasi atau tampilan-untuk menjual
barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi target pasar.
Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya.
Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah
produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga
sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud
dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan
jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna
memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.
Sebagian besar pelaku
usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen
akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari.
Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat
saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar
seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.
Tingginya permintaan
pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi
pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini
terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka
dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan
hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :
1. Pertama,
tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan
berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target
konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah
untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan
kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.
2. Kedua,
ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, merupakan
strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan
adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi
persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen,
contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan
event promosi setiap akhir pekan.
3. Ketiga,
pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat
mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha
dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut
menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga,
Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di
daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau
supermarket.
4. Keempat,
cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada para
konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat
adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah
ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga
produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut
menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.
5. Kelima,
berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah
pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha
untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani
konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal
yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan
terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada
sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai
ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja
kembali.
Karena strategi
pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen
akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan
pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen
pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh
karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran
Anda. Salam sukses.
BAB III
HASIL OBSERVASI
3.1 Lokasi Observasi
Kami melakukan
observasi di TOFUKU di jalan Abdul Gani
Atas no. 167 Batu.
3.2 Gambaran Umum Perusahaan
TOFUKU berdiri 08
Agustus 2008 oleh Bapak Subgyo. Ide awal membuat TOFUKU bermula dari banyaknya usaha jajanan
ringan yang pada awalnya hanya makanan kecil keluarga Bapak Subagyo. Kemudian
oleh bapak dua anak ini mencoba beberapa resep dan memodifikasinya,
Alhamdulillah jadilah gorengan mungil yang biasa disebut Tahu Krispi. Saat
pertama diberikan kepada putranya beliau terheran-heran karena putranya dengan
lahap menghabiskan Tahu krispi yang ada didepannya. Beberapa teman juga beliau
juga berkomentar tentang rasa dan nuansa krispinya, ternyata mereka juga
menyukainya. Dari situlah bapak Subagyo berfikir untuk menyempurnakan resep dan
menambahkan beberapa menu kreasi baru. Beliau memberanikan diri untuk
mengembangkan potensi ini menjadi usaha sampingan yang beromzet
harian.
Perbedaan mendasar TOFUKU dengan tahu krispi yang sudah ada adalah bahan yang digunakan murni tanpa Bahan Pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi olah semua kalangan baik orang tua, dewasa, remaja dan anak-anak. Dengan komposisi bahan yang sempurna, membuat TOFUKU tetap krispi dalam waktu yang relative lama.
Perbedaan mendasar TOFUKU dengan tahu krispi yang sudah ada adalah bahan yang digunakan murni tanpa Bahan Pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi olah semua kalangan baik orang tua, dewasa, remaja dan anak-anak. Dengan komposisi bahan yang sempurna, membuat TOFUKU tetap krispi dalam waktu yang relative lama.
Nama TOFUKU diambil
dari bahasa Inggris dan Cina TOFU yang berarti tahu dan
ditambahkan nama KU yang bermakna Tahu spesial dari produsen untuk
konsumennya. TOFUKU
baru buka pertengahan tahun 2008 ini dan dikembangkan menjadi usaha kemitraan yang
bisa dimiliki semua orang dengan harga relatif terjangkau.
3.3 Strategi Bersaing
Bisnis Riteil TOFUKU Untuk Memenangkan Persaingan Pasar
10 strategi
bersaing untuk memenangkan persaingan di pasar
dalam bisnis ritel TOFUKU, yaitu:
Prinsip
1: Berkomitmenlah untuk mensukseskan bisnis anda.
Anda harus lebih mempercayainya
dibanding siapapun. Saya rasa, saya bisa mengatasi setiap hambatan karena saya
mempunyai hasrat yang sangat kuat. Saya tidak tahu apakah anda harus terlahir
dengan hasrat seperti ini, atau anda bisa mendapatkannya dengan cara
mempelajarinya.
Prinsip 2. Bagikan keuntungan anda
dengan semua kolega anda, dan perlakukan mereka sebagai partner.
Sebagai balasannya, mereka juga akan
memperlakukan anda sebagai partner, dan bekerja bersama anda untuk mewujudkan
impian dan harapan anda yang terindah.
Prinsip
3. Motivasi partner anda.
Uang dan kepemilikan saja tidaklah
cukup. Teruslah mencari cara-cara baru dan menarik untuk memotivasi dan
mendorong partner anda. Tetapkan target yang tinggi, dorong persaingan, dan
kemudian pertahankan skore.
Prinsip
4. Komunikasikan semua yang mungkin bisa dengan partner anda.
Semakin banyak mereka tahu, semakin
mudah mereka untuk memahami. Semakin paham mereka, semakin mereka peduli.
Begitu mereka peduli, maka tidak ada yang bisa menghentikan mereka.
Prinsip
5. Hargai semua yang dilakukan oleh kolega untuk bisnis anda.
Gaji dan saham memang bisa membeli
kesetiaan. Tapi kita semua menyukai saat seseorang memberi tahu bahwa dia
menghargai apa yang kita lakukan untuknya.
Prinsip
6. Rayakan kesuksesan anda.
Cari sesuatu yang lucu dalam kegagalan
anda. Jangan terlalu mengkritik diri sendiri. Jika anda tenang, maka
orang-orang disekitar anda ikut tenang. Bersenang-senanglah. Tunjukkan rasa
antusias, selalu.
Prinsip 7. Dengarkan semua orang
yang ada di dalam perusahaan dan cari cara untuk membuat mereka bicara.
Mereka yang berada di barisan terdepan,
mereka yang berbicara langsung pada konsumen, adalah yang paling tahu apa yang
sebenarnya terjadi di sana.
Prinsip
8. Berikan lebih dari apa yang diharapkan oleh konsumen anda.
Jika anda melakukannya, mereka akan
kembali dan kembali lagi. Berikan apa yang mereka inginkan, dan tambahkan
sedikit. Buat mereka jadi tahu bahwa anda menghargainya.
Prinsip 9. Kendalikan pengeluaran
anda dengan cara yang lebih baik dibanding pesaing anda.
Disinilah
anda selalu bisa menemukan keunggulan yang kompetitif.
Prinsip
10. Berenang melawan arus.
Abaikan kebijaksanaan konvensional.
Jika semua orang melakukan dengan suatu cara, maka anda punya peluang yang
bagus untuk menemukan pangsa pasar anda dengan cara melakukan yang sebaliknya.
3.4 Segmen Pasar ( Target
Market)
Tofuku mempunyai segmen pasar pada
semua lapisan masyarakat baik anak muda, pelajar/mahasiswa, anak-anak dan orang
tua karena menu yang disajikan bisa diterima semua orang. Lokasi penjualan yang
bisa digunakan adalah:
1
Pusat
keramain seperti Jalan Raya / Terminal
2
Sekolahan
/ Kampus
3
Tempat
hiburan / rekreasi atau tempat lain yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju
3.5 Tujuan Kemitraan TOFUKU
·
Tujuan
utama Tofuku adalah mengembangkan jiwa Entrepreneur dalam masyarakat dan
penunjang perekonomian keluarga yang berdampak mengurangi tingkat pengangguran.
·
Menciptakan
sistem persaingan dengan Kemitraan Asing dengan konsep kemitraan
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
Dalam ritel, pelayanan bukan hanya
terletak pada personalnya namun juga diperlukan pengembangan semua hal didalam
toko baik yang bisa diukur maupun yang tidak bisa diukur yang dapat dilakukan
untuk memuaskan pelanggan. Mengerti dampak dari citra merk produk, dan
bagaimana sebuah toko harusnya diposisikan, adalah sangat penting dalam
membangun figur toko. Banyak toko yang berhasil mencapai target penjualan
mereka dengan menawarkan produk bermerk yang bagus dan disukai konsumen dalam
pilihan produk yang luas. Namun, itu saja tidak cukup untuk menciptakan citra
toko yang unik di pikiran konsumen. Membangun citra toko membutuhkan identifikasi
yang cukup mengenai diferensiasi barang dan jasa terhadap yang ditawarkan oleh
kompetitor, yang cenderung akan meningkatkan apresiasi dari konsumen itu
sendiri. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi citra toko secara signifikan,
beberapa contoh: kualitas dari barang dan jasa; penampilan toko; kualitas
layanan penjualan; kualitas fasilitas toko; pengalaman dan lingkungan belanja;
perilaku pelayanan karyawan; tingkat harga; dan frekuensi promosi. Ketika toko
yeng berbeda menyediakan produk dan merk yang sama, menurut Kotler and
Armstrong (2001), sebuah produk yang ditawarkan dipasar untuk ditawarkan,
dikomsunsi, dan dimiliki. Menurut Porter (1996) seharusnya produk yang
ditawarkan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan produk yang lain. Harga
dan promosi merupakan faktor langsung yang mempengaruhi persepsi konsumen
terhadap berbagai jenis toko dan citranya. Citra toko dalam kaitannya dengan
harga dan promosi akan dipengaruhi oleh tingkat harga rata-rata, variasi harga
musiman, dan frekuensi serta intensitas promosi (Dickson and Sawyer, 1990).
Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang bebeda pula terhadap keputusan
pemilihan toko, merujuk kepada perbedaan citra toko di dalam benak konsumen.
Memberikan pengalaman positif bagi pelanggan melalui semua tampilan toko,
tampilan staf, proses kerja, dan kualitas prima produk akan sangat menggerakkan
emosi positif konsumen.Pada akhirnya faktor-faktor tersebut akan mendukung
loyalitas pelanggan terhadap toko.
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa
sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum
mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan
situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau
lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang
dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta
meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang
telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya
dengan tepat.
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan
mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar.
Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang
jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya,
bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan
lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan
perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah
persaingannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://farm1.static.flickr.com/117/313608149_7197d7894b.jpg
dan http://balaiuji.blogdetik.com/files/2010/05/supermarket-300×225.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar